Senin, 28 Maret 2016

Uji Hipotesis

H I P O T E S I S ??


Apa yang dimaksud dengan hipotesis ? Apa perbedaannya dengan hipotesis statistik ?
     Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara terhadap suatu rumusan masalah 
Sementara itu ...
     Hipotesis statistik merupakan suatu anggapan, pernyataan atau dugaan , mengenai satu atau lebih parameter tertentu yang mungkin benar atau tidak

Hipotesis dapat diuji kebenarannya dengan prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis tersebut merupakan pernyataan wajar atau tidak.

Dan bagaimana cara menguji Hipotesis Statistik ?
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel acak dan menggunakan bukti dari sample berikut untuk menerima dan menolak suatu hipotesis.

Perlu dilakukan penolakan terhadap hipotesis untuk memperkuat kebenaran dari sebuah hipotesis. Didalam hipotesis terdapat beberapa perumusan Hipotesis, diantaranta perumusan dengan pernyataan H0 dan H1.
  • H0 ( Null Hypothesis ) merupakan suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi
  • H1 ( Alternative Hypothesis ) merupakan suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa H0 adalah salah.


Perumusan H1 akan menentukan jenis arah pengujian hipotesis apakah secara satu sis (single side test) atau dua sisi ( double side test )




Contoh soal : 
Sebelum tahun 1993, pendaftaran mahasiswa Universitas T dilakukan dengan pengisian formulir secara manual. Pada tahun 1993,panitia universitas T memperkenalkan sistem pendaftaran “ ONLINE ”. Seorang peneliti ingin membuktikan pendapatnya “bahwa rata-rata waktu pendaftaran dengan sistem ONLINE akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem yang lama”. Pada sistem lama, rata-rata waktu pendaftaran adalah 50 menit. Tentukan perumusan hipotesisnya !
Jawab:
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : µ = 50 (sistem baru dan sistem lama tidak berbeda )
H1 : µ < 50 menit ( sistem baru lebih cepat dibandingkan sistem lama )

Pada hipotesis juga terdapat kekeliruan,kekeliruan ini terbagi atas Type 1 : α dan Type II : β. 


  • Type kekeliruan ke-1 : α ( alfa ) 


     Merupakan sebuah kekeliruan dimana seorang peneliti menolak H0 yang seharusnya diterima ( menolak H0 yang benar ) 
Dalam statistika klasik biasanya ditentukan 2 harga α yakni α = 0.05 ( 5 % ) dan α = 0.01

  • Type kekeliruan ke-2 :  β ( beta )


     Merupakan sebuah kekeliruan dimana peneliti menerima H0 yang seharusnya ditolak ( menerima H0 yang salah )

Taraf Nyata ( Level of Significance )
Merupakan peluang melakukan kekeliruan dengan menimilkan kekeliruan pada type ke-1 (α) dan type ke-2 (β)

Notasi taraf nyata (α) : 
 Α = P (menolak H0 | H0 benar )
     Dalam statistika klasik suatu hipotesis ditolak misalkan pada taraf nyata 5%,berarti peluang melakukan kesalahan adalah 0.05. Maksudnya bahwa kira-kira 5% dari setiap 100 kesimpulan bahwa hipotesis ( H0 benar ) yang seharusnya diterima dan terdapat 95% yakin telah membuat kesimpulan yang benar




Apa saja jenis-jenis pengujian hipotesis?
berikut merupakan jenis-jenis uji hipotesis yaitu ( ujia rataan , proporsi , dan variansi ) :

  • Uji mnegenai rataan


Meliputi : 
a.Uji menyangkut satu rataan dengan σ diketahui
b.Uji menyangkut satu rataan dengan σ tidak diketahui
c.Uji menyangkut 2 rataan dengan σ1 dan σ2 diketahui
d.Uji menyangkut 2 rataan dengan σ1 dan σ2 tidak diketahui, tapi σ1 = σ2 
e.Uji menyangkut 2 rataan dengan σ1 dan σ2 tidak diketahui, tapi σ1 ≠ σ2
f.Uji menyangkut rataan dengan pengamatan berpasangan









  • Uji mengenai proporsi

Meliputi :
a.Uji menyangkut proporsi ( sampel kecil dan sampel besar )
b.Uji menyangkut selisish proporsi
c.Uji kebaikan-suai ( goodness of fit test )




  • Uji mengenai variasi


Berarti menguji keseragaman suatu populasi ataupun membandingkan keseragaman suatu populasi dengan populasi lainnya.
Meliputi :
a.Uji Statistik chi-square (satu variansi )
b.Uji statistik F ( rasio 2 variansi )




Selasa, 19 Januari 2016

Teori dan Variable

          Plato merupakan seorang ilmuan yang memiliki paham Rasionalisme. Paham ini bersifat deduktif dimana paham yang diterapkan Plato meminimalisir penggunaan indra manusia , sehingga Plato lebih memikirkan suatu teori berdasarkan hasil pemikirannya. 

          Aristoteles merupakan seorang ilmuan yang memiliki paham Empirisme. Paham ini berasal dari indra manusia untuk menangkap suatu pemahaman. 

Kemudian, apa hubungan antar kedua teori ilmuan diatas dengan Teori dan Variabel ?
          Jawabannya terdapat dalam suatu Metoda ilmiah. Metoda ilmiah merupakan suatu tahapan yang menggabungkan ide , teori serta gagasan dengan penerapan paham Plato dan Aristoteles.

Komponen yang ada dalam suatu metoda ilmiah.
  • Merumuskan masalah
  • Hipotesis
  • Mengumpulkan data
  • Uji Hipotesis

Hirarki suatu proses sebagai berikut :





          Dalam pengukuran terdapat suatu Teori yang menjadi alasan untuk menjelaskan setiap Variabel yang ada. Apabila telah ditemukan suatu teori yang tepat, variable yang berada dalam sebuah teori tersebut akan diproses dengan baik pada teori tersebut.

          Dalam menentukan suatu jawaban, dibutuhkan pengolahan terlebih dahulu. Karena, informasi sesungguhnya tersebar secara menyeluruh. Tergantung pada kebutuhan dan kualitas informasi tersebut.

          Dalam pengukuran, diperlukan suatu alat berupa pertanyaan. Pertanyaan berfungsi dalam menentukan kualitas suatu pengukuran.

Statistik merupakan sebuah nilai, angka dan fakta penting yang memiliki sebuah nilai. Statistika terbagi atas beberapa proses :




Sedangkan Statistika merupakan metode ilmiah (ilmu) untuk mengumpulkan, mengorganisir, memangkas, menganalisis dan menarik kesimpulan data.

Informasi Statistika merupakan informasi yang diolah dari data-data statistik disertai ramalan ( berupa kesimpulan ) dari data statistik.



Ruang Lingkup Statistika :


  1.     Descriptive Statistics

Merupakan suatu metode yang berkaitan dengan pengumpulan data dan penyajian kumpulan data sehingga memberikan informasi yang berguna.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data Descriptive Statistics :
  • Melakukan penyajian data
  • Melakukan pengukuran data
Ukuran data pada Descriptive Statistics :
  • Pemusatan Data
          Merupakan langkah membandingkan sample dari populasi
    Contoh : Mean, Median, Modus
  • Penyebaran Data
          Merupakan sebaran dari sample dari sebuah populasi
    Contoh : Variansi , Range , Standar Deviasi
     2. Interferensia Statistics

Mencangkup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan / penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan kelompok data induknya.


         Pada data ini terjadi proses Induktif. Proses Induktif adalah suatu proses menjeneralisasi sample pada sebuah populasi


Kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data Inferensia Statistics :
  • Distribusi Sampling
  • Estimasi / menafsirkan
  • Pengujian Hipotesis
  • Penarikan Kesimpulan
  • Penarikan Keputusan

Kamis, 14 Januari 2016

Statistik dan Statistika

          Statistika merupakan suatu bidang keilmuan untuk mencari tahu kebenaran (kebenaran yang ingin diketahui).

Mengapa sistem informasi harus mempelajari statistika industri?
Karena sistem informasi tidak langsung berhubungan dengan mesin dalam sebuah industri, tetapi lebih terhubung pada aspek brandware (orang yang menggunakan mesin tersebut).

Dalam suatu organisasi terdapat hierarki sebagai berikut :


          Hirarki ini menjelaskan tentang bagaimana sudut pandang suatu organisasi secara struktural dan fungsional. Secara struktural, universalnya suatu organisasi terdiri dari beberapa bagian seperti operasi , manajemen dan logistik. Sedangkan dari sudut pandang fungsional, sebuah organisasi memiliki tahapan berupa logistik , produksi , sales dan marketing.   

          Dalam sudut pandang fungsional , perlu adanya suatu pengujian apakah secara keseluruhan dari populasi memiliki kualitas yang baik. Contohnya sebuah perusahaan pembuat keripik menguji kerenyahaan sebuah kripik produksinya. Alhasil, ia harus menguji setiap kerenyahan keripik satu persatu. Dikarenakan proses tersebut memakan waktu yang lama dan sangat tidak efisien, maka dibuatlah sample. 

          Sample adalah bagian dari populasi.Sample tidak dapat ditentukan dan memiliki beberapa syarat yang menjadikan suatu sample dapat diterima ( benar ). Sample tentu memiliki suatu tahapan dalam menentukan bahwa sample itu layak untuk dijadikan sample. Tahapan ini disebut sampling. Sampling merupakan pengujian dari beberapa sample dalam suatu populasi.
Diantaranya :

  • Representatif

Merupakan suatu keadaan dimana sample mewakili sebuah populasi dan terdiri dari bagian-bagian dari populasi tersebut.

  • Random (Acak)

Merupakan suatu keadaan dimana sample memiliki peluang yang sama untuk muncul dalam sekali peluang

          Setelah adanya sample, diperlukan statistik sebagai satuan pengukuran dari sebuah statistika. Statistik merupakan suatu bentuk ukuran, nilai , angkya yang menggambarkan sample.
Statistik yang ada dalam suatu populasi membutuhkan parameter. Parameter digunakan untuk estimasi / menduga parameter populasi

          Penerapan Sistem Informasi pada industri ( menggunakan statistika industri ) dapat dijabarkan sebagai berikut :
Menggunakan aspek-aspek penting pada suatu industri 
Memberikan kontrol pada industri dengan software yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut. Mengatur sumber daya manusia agar dapat memanfaatkan kinerja mesin dalam industri dengan semaksimal mungkin.

         Dalam mengukur suatu sample, harus memiliki ukuran berupa survei / kuisioner dan memiliki alat yang lebih teruji dengan uji validasi. Hasil data dapat di interpertasikan dan disimpulkan dengan sebuah data. Data tersebut merupakan bentuk dari statistik. Statistik merupakan suatu ilmu mengumpulkan , mengorganisir , menyimpulkan , analisis dengan interpertasi data. Tujuan dari statistik menggunakan data ( sample ) untuk menyimpulkan , membuat prediksi , dan membuat keputusan.

Mengapa data merupakan hal yang penting ?
Karena data adalah sumber utama informasi

Data > Informasi > Knowledge > Wisdom

"Wisdom make a decision

          Data dapat menghasilkan suatu informasi, dimana sebuah informasi memiliki suatu ilmu pengetahuan didalamnya. Sehingga ilmu pengetahuan tersebut dapat memerikan banyak pilihan dalam menentukan suatu keputusan.

Rabu, 13 Januari 2016

Statistika Industri dan Proses Belajar

         Statistika Industri i.e Industrial Statistics berasal dari kata statistika dan industri. Statistika merupakan suatu metoda pengukuran dalam dunia industri. Pengukuran merupakan suatu bentuk pembuktian atas suatu kebenaran. Memang,kebenaran yang haqiqi hanya dimiliki Tuhan YME, kita sebagai ciptaannya tidak bisa memungkiri kebenaran yang berasal dari sumbernya. Akan tetapi, kebenaran yang diberikan dapat dibuktikan dengan nyata melalui sebuah pengukuran.         

      Statistika Industri i.e Industrial Statistics berasal dari kata statistika dan industri. Statistika merupakan suatu metoda pengukuran dalam dunia industri. Pengukuran merupakan suatu bentuk pembuktian atas suatu kebenaran. Memang,kebenaran yang haqiqi hanya dimiliki Tuhan YME, kita sebagai ciptaannya tidak bisa memungkiri kebenaran yang berasal dari sumbernya. Akan tetapi, kebenaran yang diberikan dapat dibuktikan dengan nyata melalui sebuah pengukuran.


          Pada hakekatnya pengukuran merupakan bentuk metodologi ( alat ukur ) dalam memastikan sebuah kebenaran. Seperti membandingkan antara pohon palm dan pinus. Seseorang tidak dapat mengatakan kebenaran ketika hanya membandingkan antara besarnya kedua pohon tersebut melalui tampilan yang ia lihat. Mengukur diameter kedua pohon tersebut dengan pengukuran yang tepat dan dengan alat ukur yang sesuai akan memerikan informasi yang falid antara perbadingan besar kedua pohon tersebut.

          Dalam menemukan kebenaran membutuhkan proses belajar. Belajar merupakan sebuah alat mencari tau sebuah kebenaran. Bila diibaratkan seperti proses bercocok tanam. Belajar diibaratkan seperti cangkul, dimana cangkul merupakan alat / metedologi  dalam  mencapai kebenaran. Proses belajar tersebut terdiri dari beberapa kondisi, yaitu :
  1. Kondisi dimana seseorang belum mengerti
  2. Kondisi saat seseorang sudah mulai mengerti
  3. Kondisi saat seseorang sangat mengerti / paham dengan ilmu tersebut.


          Selain prosesnya, juga terdapat beberapa aspek dalam belajar, diantaranya :
  • Kognitif 

Merupakan tahapan dimana seseorang mulai mendapatkan pengetahuan dan belajar pada pengetahuan tersebut. Misalnya seseorang yang baru mengenal suatu ilmu pengetahuan dan mulai memahaminya.
  • Psikomotoris

Merupakan tahapan dimana indera kita bekerja pada saat kita mencari ilmu. Misalkan menulis , membaca dan menyebutkan ilmu yang telah didapatkan.
  • Afektif

Merupakan tahapan pembentukan perilaku seseorang mahasiswa dalam proses pembelajaran. Misalkan kasus mengukur 2 pohon dari contoh diatas. Murid yang tidak memilki afektif akan terlalu bersemangat dan melupakan hal-hal penting seperti meminta izin terlebih dahulu,dan menkonfirmasi kebenaran yang ditemukannya dengan sikap yang baik dan.

          Dalam proses belajar, dibutuhkan juga bahasa sebagai media komunikasi dalam proses belajar. Terdapat 4 komponen penting dalam proses belajar,diantaranya :
  • Mendengarkan

Medengarkan merupakan hal utama yang harus dimiliki dalam menerima ilmu pengetahuan. Karna dengan mendengarkan,kita dapat menerima ilmu yang akan diberikan.
  • Menuliskan

Seseorang dapat menuliskan setiap hal yang dapat mengingatkan dengan pembelajaran yang didapatkan pada proses belajar. Menulis dapat melatih kemampuan seseorang untuk mengingat kembali setiap pengetahuan yang didapatkan.
  • Membaca

Proses membaca merupakan suatu cara yang dilakukan dalam mengolah informasi yang diterima secara baik. Membaca dapat memberikan pematangan ilmu yang telah didapatkan dengan baik selain mendengarkan dan menulis.
  • Berbicara

Merupakan hal paling utama,karena dengan berbicara semua informasi tersebbut akan bertukar. Menurut teori Sir Issac Newton saat bertukar informasi kita akan memperoleh dua informasi, karena setiap orang pasti memiliki informasi dan dengan itu kita dapat bertukar informasi satu dengan lainnya.  

Senin, 28 Januari 2013

Pratikum Kimia : Mengidentifikasi Asam & Basa Dalam Larutan dan Membuat indikator dari zat warna pada tumbuhan

Mengidentifikasi Asam & Basa Dalam Larutan

A.Tujuan Pratikum
         Untuk mengetahui larutan asam dan basa pada larutan

B.Teori Dasar
          Berdasarkan sifat asam dan basa, larutan di kelompokkan menjadi menjadi 3 golongan yaitu : larutan asam, basa dan netral. Cara membedakan dan menentukan ketiga golongan tersebut yaitu dengan menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu menunujukkan warna berbeda dalam larutan asam-basa . misalnya lakmus merah dan biru, warna dari berbagai jenis indikator asam-basa dalam larutan yang bersifat asam, basa dan netral

C.Alat dan Bahan :

   Alat :

  • Plat Tetes
  • Pipet tetes
  • Larutan NaOH
  •  Larutan HCl
   Larutan yang akan diuji :


  •  Air garam
  •  Air soda (sprite)
  • Air laut
  • Air PDAM
  • Air hujan
  • Air gula
  • Air kolam
  • Air kapur
  • Air sirup
  • Air jeruk
  • Cuka
  • Air deterjen
  • Air sawah
  • Air sumur
D.Langkah kerja


  • Masukkan semua larutan yang akan di uji ke dalam plat tetes mengguanakan pipet tetes.
  • Cek masing-masing larutan menggunakan kertas lakmus merah dan biru dengan cara mencelupkan kertas tersebut ke dalam masing-masing larutan
  • Amati perubahan warna yang terjadi.
E.Hasil Pengamatan

No
Larutan yang diuji
Warna lakmus merah
Warna lakmus biru
1
Air garam
Merah
Merah
2
Air soda (sprite)
Merah
Merah
3
Air laut
Merah
Merah
4
Air PDAM
Biru
Merah
5
Air hujan
Merah
Merah
6
Air gula
Biru
Biru
7
Air kolam
Merah
Biru
8
Air kapur
Biru
Biru
9
Air sirup
Merah
Merah
10
Air jeruk
Merah
Merah
11
Cuka
Merah
Merah
12
Air deterjen
Biru
Biru
13
Air sumur
Merah
Biru
14
Air sawah
merah
Biru



F.Kesimpulan :

Larutan bersifat asam : Air soda (sprite),Air sabun,Air PDAM,Air sirup,Air Jeruk,Air cuka
Larutan bersifat Basa : Air kapur,Air deterjen
Larutan bersifat netral : Air Sawah


Membuat indikator dari zat warna pada tumbuhan

A.Tujuan Pratikum
         Membuat indikator alam asam dan basa

B.Teori Dasar
          Indikator asam dan basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat basa. Indikator lakmus misalnya, berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa.
          Berbagai jenis warna yang diperoleh dari tumbuhan juga dapat digunakan sebagai indikator asam-basa, misalnya mahkota bunga ( kembang sepatu warna merah, bogenvil, mawar dan lain-lain) pandan, wortel, kunyit. Zat warna dari dari bahan-bahan tersebut member warna yang berbeda dalam larutan asam dan dalam larutan basa.

C.Alat dan Bahan 

      Alat
  •      Plat Tetes
  •      Pipet Tetes
  •      Larutan NaOH
  •      Larutan HCl
Extrak yang akan diuji :
  •       Ekstrak wortel
  •       Ekstrak daun pandan
  •       Ekstrak kunyit
  •       Ekstrak bunga mawar
  •       Ekstrak bougenvile
  •       Ekstrak kembang sepatu

NO
Ekstrak
Perubahan warna
HCl
NaOH
1
Ekstrak wortel
Hijau pekat
Hijau muda
2
Ekstrak daun pandan
Orange muda
Orange pekat
3
Ekstrak kunyit
Kuning tua
Coklat kehitaman
4
Ekstrak bunga mawar
Merah muda
Hijau lumut
5
Ekstrak bougenvile
Bening
Bening kehijauan
6
Ekstrak kembang sepatu
Bening
Bening kekunigan


D.Kesimpulan :

          Ekstrak kembang sepatu merupakan indikator alami karena perubahan warna sangat kontras

F.Pembahsan
          Berbagai jenis warna yang diperoleh dari tumbuhan juga dapat digunakan sebagai indikator asam-basa, misalnya mahkota bunga ( kembang sepatu warna merah, bogenvil, mawar dan lain-lain) pandan, wortel, kunyit. Zat warna dari dari bahan-bahan tersebut memberi warna yang berbeda dalam larutan asam dan dalam larutan basa.

G.Kesimpulan
          Dari hasil percobaan diatas dapat di peroleh kesimpulan bahwa bahan-bahan alam seperti ekstrak pandan, wortel, kunyit, kembang sepatu merah, bougenvile, dan mawar dapat digunakan sebagai indikator asam-basa dengan memberi warna  yang berbeda dalam larutan asam dan larutan basa.